Gemarikan Cegah Stunting ,Menggiatkan  Bisnis Dan Hilirisasi Sektor Perikanan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan di sekitar Brantas)

Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia. Gemarikan merupakan program nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2004 dengan tujuan mengkampanye pentingnya manfaat makan ikan sejak dini karena banyak kandungan gizi yang terdapat pada ikan yang penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Selain itu, Gemarikan juga bertujuan meningkatkan permintaan masyarakat atas produk perikanan sehingga berimplikasi pada peningkatan konsumsi ikan nasional.

Dalam mendukung  kegiatan pemerintah ini ,Universitas Nusantara PGRI berkolaborasi dengan HIPMI Kota Kediri mengadakan seminar Gemarikan Cegah Stunting ,Menggiatkan  Bisnis dan Hilirisasi Sektor Perikanan. Tujuan kegiatan ini adalah Memberikan edukasi tentang kandungan gizi pada ikan dan beberapa jenis olahan ikan,Ikan memiliki kandungan gizi yang tinggi jika dibandingkan dengan produk hewani lainnya. Kandungan gizi pada ikan diantaranya adalah protein, mineral, vitamin, omega 3 dan asam lemak esensial lainnya Dan pengetahuan bahaya stunting terhadap perkembangan dan tingkat intelektual pada anak.

PPI dari UNPGRI serta  Bidang 6 dan 12 HIPMI kota Kediri mengamati kebiasaan masyarakat bantran sungai brantas yang pada dasarnya kurang edukasi tentang kandungan gizi pada ikan dan beberapa jenis olahan ikan, menyebabkan masyarakat hanya mengkonsumsi protein hewani yang banyak di pasar misalnya ayam dan telur. Padahal Ikan memiliki kandungan gizi yang tinggi jika dibandingkan dengan produk hewani lainnya. Kandungan gizi pada ikan diantaranya adalah protein, mineral, vitamin, omega 3 dan asam lemak esensial lainnya. Oleh karena itu Gemarikan dapat dijadikan sebagai upaya pencegahan stunting pada anak.

Di kota Kediri pada tahun 2023 Terjadi penurunan jumlah kasus stunting : 170 balita Cakupan Kelurahan New Zero Stunting = 52,17% Terdapat 24 Kelurahan (dari total 46) tidak ada penambahan kasus stunting baru  “Meskipun di Kota Kediri hasil survey status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting sudah bagus, yaitu 14,3 % lebih rendah dibandingkan prevelensi stunting di Provinsi Jawa Timur 19,2 % dan Nasional 21.6 %. Namun kami harap di tahun 2023 prevenlensi stunting Kota Kediri bisa turun menjadi 1 digit saja. Untuk itu, setiap kegiatan yang bisa mendorong penurunan stunting akan kami dukung sepenuhnya,”pungkasnya.

“Faktor anak stunting itu banyak, bukan hanya kemiskinan tapi juga pola asuh, budaya, pendidikan dan pernikahan anak yang juga menjadi faktor terbesar. Maka dari itu untuk pendekatannya kami menggunakan strategi pentaholic, multi sektor, semua pihak kita ajak bekerjasama termasuk pihak universitas untuk menekan prevelensi stunting,”ujarnya. Ernawati juga menjelaskan bahwa strategi percepatan penurunan stunting berdasarkan Peraturan Presiden 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting menyatakan bahwa strategi tersebut terdiri dari menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan kualitas akses mutu pelayanan kesehatan, dan meningkatkan akses air minun dan sanitasi.

Di samping itu kita perlu mengetahui jenis – jenis ikan tawar di aliran sungai brantas serta manfaat ekonominya. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beragam jenis ikan pada perairan Sungai Brantas. Terdapat 5 spesies ikan yang tertangkap pada saat penelitian yaitu Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus), Ikan Wader Pari (Rasbora argyrotae), Ikan Gabus (Channa striata), Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus ) dan Ikan Lele (Clarias batracus). Dan spesies yang paling dominan di perairan Sungai Brantas adalah Ikan Wader Pari (Rasbora argyrotae) ikan bader, nila, jendil, rengkik atau baung, ikan sili serta belut Brantas paparan dari Mas Arya,salah satu pemateri  

Adapun manfaat ekonomi bagi penduduk sekitar sungai brantas “Wali Kota Kediri berharap ke depan area tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. “Ini salah satu aset Pemerintah Kota Kediri yang digunakan untuk perikanan. Kita nanti akan menjadikan tempat ini menjadi wisata edukasi perikanan.”

 Mohammad Ridwan mengatakan, sesuai arahan Wali Kota Kediri yang ingin menjadikan area tersebut sebagai tempat edukasi, pihaknya akan mengadakan kajian dan akan mempersiapkannya dengan matang dan layak. “Sebagai langkah awal, kita akan perbaiki dan memanfaatkan sarana yang ada dengan banyak belajar. Tentunya salah satu yang paling harus kita tekankan yaitu kita ingin memanfaatkan media sosial untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat tahu dan bisa memperdalam belajar budidaya ikan disini,” jelasnya. Ridwan mengungkapkan benih ikan yang dibudidayakan diharapkan dapat meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat dan mensupport Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena selama ini banyak peminat yang membeli bibit ikan disana. “Jadi kita jual bibit, untuk pembeli pasokan bibit ikan ada yang dari Kota Kediri bahkan sampai luar kota, dari Lamongan dan Jawa Tengah. Selain itu, kita juga berharap ikut meningkatkan konsumsi ikan masyarakat kita dengan support ikan dari sini,” ungkapnya.

Hasil Yang Diharapkan :

  1. Dosen dan Mahasiswa mengetahui  kandungan gizi pada ikan dan beberapa jenis olahan ikan, menyebabkan masyarakat hanya mengkonsumsi ayam saja. Ikan memiliki kandungan gizi yang tinggi jika dibandingkan dengan produk hewani lainnya. Kandungan gizi pada ikan diantaranya adalah protein, mineral, vitamin, omega 3 dan asam lemak esensial lainnya. Dan pengetahuan bahaya stunting terhadap perkembangan dan tingkat intelektual pada anak

Masyarakat dan organisasi masyarakat kandungan gizi pada ikan dan beberapa jenis olahan ikan, menyebabkan masyarakat hanya mengkonsumsi ayam saja. Ikan memiliki kandungan gizi yang tinggi jika dibandingkan dengan produk hewani lainnya. Kandungan gizi pada ikan diantaranya adalah protein, mineral, vitamin, omega 3 dan asam lemak esensial lainnya. Dan pengetahuan bahaya stunting terhadap perkrmbangan dan tingkat intelektual pada anak. (Novi Nitya Santi, S.Pd.,M.Psi, Dr Abdul Aziz Hunaifi M.A, Dr Wahid Ibnu Zaman M.Pd, Sutrisno Sahari, M.Pd)

Narasumber:

  1. Ferry silviana abu bakar,SP (Konselor Laktasi Kota Kediri)
  2. Ir. Arya Ulilalbab, S. TP., M.Kes.
  3. Novi Nitya Santi, S.Pd., M.Psi (Dosen Psikologi PGSD dan Konselor )
  4. Bpk Yusron Republik lele (Ketua HIPMI Kabupaten Kediri)

Peserta :

  1. Mahasiswa UNP Kediri =  16 orang
  2. Ormas (Fatayat NU Kota Kediri) = 5 orang
  3.  Ormas (PW Aisyiah)  = 5 orang
  4. Ormas (Nasiyatul Muhammadiyah) =4 orang
  5. IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslim Kediri) =5 orang
  6.  Anggota PKK Kota Kediri = 20 orang
  7. Anggota HIPMI Kota Kediri =20 orang
  8. Fatayat kabupaten kediri = 5 orang
  9. Perwakilan DKPP kota Kediri 

Susunan Panitia

 Penanggung Jawab : Tintus Radityo Kusumo

 Ketua : Nehemia Franklin Forcia

Wakil Ketua : Nara Asoka Amijaya

Sekretaris : Novi Nitya Santi

Bendahara : Hartina Purnamawati

Sie Acara : Medina Noya Permata

Sie Humas : Silvia Candra Kurniati

Sie Konsumsi : Maila Ramandani

Sie Dokumentasi : Lailatul Komariyah

Dirigen : Mahasiswa UNP

 Buku Tamu : Mahasiswa UNP

Gambar 1. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4. Dokumentasi Kegiatan